Senin, 24 Mei 2010


BIOSFER

A.       PENGERTIAN BIOSFER
Secara etimologi, istilah biosfer berasal dari kata bios yang artinya hidup dan sphaira atau sphere yang artinya lapisan. Jadi secara harfiah biosfer berarti lapisan hidup, artinya lapisan tempat makhluk hidup. Jadi biosfer adalah lapisan di permukaan bumi, air, dan udara yang mendukung organisme. Biosfer meliputi tanah, air, dan udara merupakan lapisan tipis, yakni sekitar 8 km ke arah atmosfer dan 9 km ke arah kedalaman laut.
Biosfer tidak hanya dipengaruhi oleh unsur-unsur kehidupan saja, namun juga dipengaruhi oleh unsur benda mati. Kumpulan benda hidup (biotic), yang meliputi manusia, hewan, tumbuhan, organisme lain, seangkan unsur benda mati (abiotik), meliputi tanah, air, udara, cahaya, unsur-unsur iklim, dan sebagainya. Kumpulan benda mati (abiotik) dengan organisme hidup (biotic) yang hidup bersama-sama di suatu tempat dan saling berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang disebut ekosistem. Semua makhluk hidup atau organisme hidup memiliki tempat hidup yang khas yang disebut habitat. Misalnya ikan hiu hidup di laut, belut hidup di Lumpur, dan lain sebagainya. Cara yang digunakan makhluk hidup untuik mempertahankan kehidupannya dalam kndisi tertentu di permukaan bumi disebut adaptasi. Sedangkan Kumpulan dari individu yang sejenis yang hidup bersama di suatu tempat atau wilayah disebut populasi. Sedangkan kumpulan populasi yang hidup alam suatu wilayah disebut komunitas. Karakteritik kehidupan suatu flora yang khas pada suatu wilayah disebut bioma seperti bioma hutan, bioma tundra, bioma padang rumput.
Biosfer di dalam studi geografi dipelajari dalam Biogeografi yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari persebaran flora dan fauna secara geografis. Biogeografi dibedakan menjadi biografi tumbuhan atau fitogeografi dan biografi hewan atau zoogeografi.

B.       FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA
Persebaran makhluk hisup di permukaan bumi tidak merata. Secara umum persebaran flora dan fauna di muka bumi dipengaruhi dua factor, yaitu factor lingkungan dan factor sejarah geologi. Berikut beberapa factor lingkungan yang menyebabkan persebaran flora dan fauna.
1.       Perbedaan iklim (klimatik)
Kondisi iklim yang mempengaruhi kehidupan, antara lain suhu, kelembaban, angin, surah hujan, dan sinar matahari. Berikut ini akan diuraikan secara singkat tentang sebagian unsur-unsur iklim seperti yang telah disebutkan di atas.
a.       Suhu Udara
Suhu udara di setiap tempat pada umumnya berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh intensitas penyinaran matahari yang berbeda-beda. Adapun factor-faktor yang menyebabkan perbedaan suhu disetiap tempat antara lain, letak lintang suatu wilayah, ketinggian suatu tempat, sudut datang sinar matahari, vegetasi yang ada, jenis permukaan daratan, jarak daratan dengan lautan, kedalaman laut, angin yang beritup, kondisi awan, dan sebagainya.
b.       Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah banyaknya air yang terkandung dalam setiap satuan volume uadara. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi flora yang ada, wilayah perairan darat, dan jarak dengan laut. Semakin jaug dartan dari lautan biasanya tingkat kelembaban udaranya semakin kecil. Kondisi kelembaban udara yang berbeda-beda ini mengakibatkan perbedaan jenis vegetasi yang berkembang di suatu wilayah. Tumbuhan Xerophyta, mampu hidup di daerah yang panas dan kering. Hygropyta jenis tumbuhan yang hidup di daerah basah seperti enceng gondok, dan teratai. Epifit, yaitu tumbuhan yang menempel atau hidup menumpang pada tumbuhan lain tetapi tidak merugkan tumbuhan yang ditumpangi seperti anggrek. Mesophyta, yaitu tumbuhan yang hidup di daerah lembab, tetapi tidak basa, seperti anggrek.
c.       Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan tingg menuju ke daerah yang bertekanan rendah. Kaitannya dengan tumbuh-tubuhan, angn bisa berfungsi sebagai salah satu media penyebaran tumbuh-tumbuhan. Beberapa tanaman persebarannya di Bantu angin adalah mahoni.


d.       Curah Hujan
Besar kecilnya curah hujan dipengaruhi oleh keadaan perairan yang ada. Daerah yang berdekatan dengan pantai pada umumnya curah hujannya related banyak, sebaliknya daerah yang jauh dari pantai, curah hujannya kurang. Hujan sangat bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman serta pemenuan kebutuhan dasar kehidupan manusia.
e.       Sinar Matahari
Sinar matahari banyak digunakan oleh tumbuh-tumbuhan dalam proses fotosintesis. Energi matahari digunakan untuk mengubah karbondioksida dan air menjadi glukosa dengan membentuk oksigen di atmosfer.

2.       Kondisi Tanah (Edafik)
Kondisi tanah disuatu wilayah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan flora, terutama katannya dengan tingkat kesuburan tanah. Keadaan fisik tanah sangat dipengaruhi oleh jenis tanah, tekstur tanah, tingkat kegemburan, humus, unsur hara, kandungan air dan udara.
a.       Tekstur
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif berbaga partikel tanah dalam suatu massa tanah terutama perbandingan antara pasir, debu, dan lempung. Tekstur tanah menentukan kemapuan menampung air dan udara dalam tanah. Tanah yang halus biasanya pori-porinya sangat kecil, sehingga kandungan air dan udaranya sedikit, sehingga porositasnya (kemampuan tanah untuk meloloskan air) rendah. Sebaliknya, tanah dengan partikel-partikel yag relatif besar besar mempunyai tata air yang relatif bagus.
b.       Struktur Tanah
Adalah susunan atau pengikat butiran-butiran tanah yang membentuk agregat tanah dalam berbagai bentuk dan ukuran. Struktur tanah memiliki penaruh terhadap porositas atau kemampuan tanah untuk meloloskan air
c.       Keasaman Tanah
Tingkat kesuburan tanah tanah sangat dipengaruhi oleh proses-proses kimia dan pertukaran kimia dalam tanah dan tumbuh-tumbuhan. Tumbub-tumbuhan tidak mampu menyerap unsur-unsur hara tanpa diubah dulu ke dalam bentuk cairan. Jika tingkat keasaman kurang, maka kemampuan air dalam menahan mineral-mineral untuk diubah menjadi unsur hara relatif kecil. Sehingga, meskipun air dalam tanah banyak terdapat unsur hara, tanaman yang ada tidak dapat tumbuh dengan baik. Derajat keasaman tanah (pH) yang dianggap netral adalah pada skala 7. Dibawah 7 dianggap tanah tersebut asam, sedangkan di atas 7 dianggap basa (alkalis). Namun demikian, kebanykan tanaman akan mampu bertahan pada tingkat keasaman antara 4 sampai 10.
3.       Kondisi Permukaan Bumi (Fisiografi)
Ketinggian suatu wilayah berpengaruh teradap jenis tumbuhan yang mampu hidup dan bertahan. Hal ini karena semakin tinggi permukaan bumi, suhu udara semakin rendah. Faktor fisiografik berupa factor relief. Kondisi rekief daerah berpengaruh terhadap flora dan fauna. Tipe relef akan berasosiasi dengan karakteritik lahan yang lain seperti curah hujan, suhu udara, sinar matahari, atau kelembaban udara. Misalnya pada daerah pada relief tinggi seperti daerah pegunungan memunyai suhu kelembaban rendah serta curah hujan yang tinggi. Karakteritik tersebut akan sesuai dengan jenis tanaman perkebunan seperti teh, kopi, atau cengkeh.
4.       Kondisi Kehidupan (Biotik)
Kondisi biotic yang meiliki peranan besar dalam kehidupan ini adalah manusia, disamping hewan, teknologi yang dimiliki manusia mampu membudidayakan berbagai jenis flora dan fauna. Namun demikian, manusia juga memiliki sifat perusak, apabila eksploitasi secara besar-besaran tanpa memperhatikan kelestariannya.
Faktor searah geologi juga turut mempengaruhi variasi persebaran flora dan fauna di muka bumi. Pergeseran benua yang terjadi pada masa mesozoikum menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan.
Setiap makhluk hidup tidak dapat hidup sendiri tanpa mankhluk hidup lainnya. Setiap individu akan berinteraksi dengan individu dan spesies lainnya. Adanya interaksi ini akan membentuk tingkatan ekologis yang berbeda, mulai dari populasi, komunitas, ekosistem, hingga biosfer yang merupakan tingkatan ekologi tertinggi. Berikut ini adalah skema tingkatan ekologis.
A.       JENIS DAN PERSEBARAN FLORA DI DUNIA
Pembagian jenis flora dapat dibedakan menjadi  2 yaitu flora daratan dan flora perairan.
Beberapa jenis dari flora daratan adalah sebagai berikut.
1.       Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis sangat mudah dikenali melalui massa tumbuhan yang sangat besar dan selalu hijau sepanjang tahun.  Jenis hutan ini hanya ada didaerah tropis saja. Karakteristik wilayah hutan hujan tropis adalah sebagai berikut.
a.       Matahari bersinar sepanjang tahun sehingga suhu dan kelembaban udara tinggi.
b.       Hujan terjadi merata sepanjang tahun dengan curah hujan sekitar 2000 – 2500 mm/tahun
c.        Amplitudo (perbedaan tinggi rendah) suhu tahunan relatif kecil (antara 250 – 300 C)
d.       Pepohonan selalu hijau sepanjang tahun
e.       Pohon-pohon pada hutan ini sangat rindang, rapat, dan lebat, terlihat membentuk kanopi (tudung daun) sehingga hutan menjadi gelap karena intensitas cahaya matahari kecil.
f.         Terdapat tanaman epifit atau tanaman menempel dan tanaman melilit seperti anggrek, suplir, rotan, dan lain-lain.
g.       Jenis pohonnya heterogen dan mempunyai ketinggian 20 – 40 meter.
Hutan hujan tropis tersebar du wilayah amerika Tengah dan Selatan, Afrika bagian Tengah, dan sebagian besar wilayah Asia. Hutan hujan tropis di wilayah Cekungan Kongo di Afrika dan wilayah Cekungan Amazon di Amerika Selatan merupakan yang terbesar yan masih tersisa di muka bumi
2.       Hutan Musim Tropis
Selain hutan hujan tropis, di daerah tropis juga terdapat hutan musim tropis. Hutan musim tropis terdiri atas pepohonan yang menggugurkan daunnya pada musim kemarau. Hutan musim tropis banyak tersebar di Indonesia (Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Tenggara), Thailand, Indis, Kamboja, Laos, Vietnam, Australia Sebelah Utara, dan Afrika Tengah.
Karakteritik hutan usim tropis adalah sebagai berikut.
a.       Tumbuhan membentuk formasi musiman
b.       Tumbuhan pada umumnya tahan dari kekeringan dan termasuk tumbuhan tropofit. Tumbuhan tropofit adalah tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap keadaan kering pada musim kemarau dan keadaan basah pada musim hujan.
c.        Pada musim kemarau daunnya meranggas, sebalinya saat musim hujan berdaun lebat.
d.       Hutan musim tropis biasa diberi nama sesuai spesies tumbuhan yang dominan seperti, hutan jati, hutan angsana.
3.       Hutan Gugur
Karakteristik hutan gugur adalah sebagai berikut.
a.       Biasanya jenis hutan ini terdapat di daerah beriklim subtropics
b.       Tumbuhannya menggugurkan daunnya pada musim dingin
c.        Pohon-pohonnya tidak terlalu rapat (sehingga sinar matahari dapat menembus sampai permukaan tanah) dan jumlahnya spesiesnya sedikit.
d.       Curah hujan merata terjadi sepanjang tahun antara 750 – 1.000 mm/tahun
Vegetasi yang ada di wilayah hutan ini meliputi tumbuan seperti pohon Ek, birch, sedar, elm, dan beech. Daerah persebaran hutan gugur terutama daerah-daerah Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili.
4.       Padang Rumput
Padang rumput terdapat hampir di seluruh bagian uka bumi yang meiliki persamaan iklim. Padang rumput terbentang dari daerah tropis sampai ke daerah subtropics.
Karakteristik iklim di wilayah padang rumput adalah sebagi berikut.
a.       Curah hujan relatif rendah, sekitar 250 – 500 mm/tahun. Di beberapa daerah padang rumput, curah hujannya dapat mencapai 1.000 mm/tahun
b.       Hujan turun tidak teratur sehingga porositas (kemampuan tanah untuk meloloskan air) rendah dan drainase kurang baik. Akibatnya tumbuh-tumbuhan sukar mendatkan air.
c.        Vegetasi didominasi oleh rumput-rumputan
Secara umum padang rumput dibedakan atas padang rumput temperate dn padang rumput tropis.
a.       Padang Rumput Temperata
Padang rumput jenis ini terdapat di wilayah lintang tengah dimana curah hujan dan temperatur relatif rendah. Si wilayh ini hampir tidak ditemui pepohonan tinggi Di Amerika utara padang rumput ini disebut  Prairi. Di Amerika Selatan disebut Pampa. Padang rumput dengan rumput yang relatif pendek (padang rumput yang tidak dislingi semak-semak) disebut Stepa.
Stepa banyak ditemukan di Wilayah Tibet, Rusi, dan Mongolia. Stepa pada umumnya digunakan untuk penggembalaan hewan ternak.
b.       Padang Rumput Tropis
Padang Rumput tropis terletak di wilayah antara 5º - 15º lintang utara dan selatan. Wilayah ini didominasi oleh rumput-rumput tinggi dengan sedikit pepohonan. Biasanya disebut dengan Sabana atau Savvana (padang rumput yang diselingi oleh pepohonan dan semak-semak). Banyak ditemukan di sebagian besar Afrika.
5.       Gurun (Padang Pasir)
Gurun merupakan suatu daerah berpasir dan berbatu dengan kondisi iklim yang kering. Ciri-ciri wilayah gurun adalah curah hujan rendah dan tidak teratur, yaitu kurang dri 250 mm/tahun. Intensitas penyinaran matahari tinggi. Amlitodo suhu harian (perbedaan suhu siang dan malam hari) tinggi. Siang hari suhu sangat tinggi, sebaliknya malam hari suhu turun secara drastic sehingga dingin. Kelembaban udara sangat rendah. Karakeristik vegetasi wilayah gurun, antara lain sebagai berikut
a.       Akarnya panjang dan menjalar
b.       Daunnya kecil-kecil dan keras bahkan ada yang tidak berdaun.
c.        Terdapat lapisan lilin pada daun dan batang berfungsi untuk menyiman air
d.       Pada, batang, dahan, dan daun terdapat duri
e.       Jika terjadi hujan, tumbuhan gurun segera tumbuh, berbunga, serta berbuah cepat untuk menghasilkan biji dan berkembang biak pada musim berikutnya.
f.         Tahan terhadap kekeringan dan iklim panas
Umumnya daerah gurun berbatasan dengan padang rumput. Gurun dapat ditemui misalnya, di Amerika Utara, Australia Barat, Australia Utara, Asia Barat, Afrika Utara, dan Afrika Selatan.
6.       Taiga (Hutan Berdaun Jarum)
Taiga adalah suatu daerah yang ditumbuhi oleh hutan yang memiliki daun seperti jarum atau sisik. Misalnya, cemara, alder, birch, dan phon spruce. Taiga merupakan bioma yang hanya terdiri atas satu spesies pohon. Taiga tersebar di daerah subtropics (yang memiliki curah hujan rendah) sampai ke daerah kutub sebelah selatan tundra. Misalnya wilayah Siberia, Rusia, Skandinavia (Denmark, Finlandia, Swedia), Alaska, dan Kanada. Vegetasi wilayah ini memiliki periode pertumbuhan yang singkat (berlangsung pada musim panas antara 3 – 6 bulan). Akibatnya pertumbuhan vegetasinya berlangsung lambat.
7.       Tundra (Padang Lumut)
Vegetasi tundra banyak terdapat di wilayah Kutub Utara. Ciri utama vegetasi wilayah ini adalah tidak terdapat tumbuhan berbentuk pohon. Tumbuhan utama yang ada di wilayah ini pada umumnya berupa jenis lumut, terutama lumut sphagnum dan lumut kerak serta tumbuhan semak yang kerdil. Tundra mempunyai dua lapisan vgetasi, yaitu lapisan atas berupa bermacam-macam rumput, bunga-bungaan, dan di dasarnya tertutup lumut kerak. Tundra terdapat di Amerik Utara bagian Utara mulai Alaska sampai Labrador, pantai Samudera Artik Norwegia sampai Laut Bering, dan sepanjang  pantai Greenland. Tundra terbtnuk akibat dari musim dingin yan panjang setiap tahun dan tempatur di bawah 10º Celcius. Pada akhir bulkan Juni atay Awal Juli sampai bulan September salju mencair dan vegetasi tundra muncul ke permukaan selama kurang lebih 2 bulan.

Beberapa jenis dari flora perairan adalah sebagai berikut.
Pola persebaran flora di daerah perairan dibedakan pada habitat air tawar dan air laut.
1)       Habitat Flora Air Tawar
Contoh habitat ini seperti kolam, sungai, danau dan rawa-rawa. Adapun ciri-cirinya antara lain sebagai berikut.
a.       Adanya aliran air serta pengaruh ikim dan cuaca, walaupun tidak begitu bear dibandingan pada habitat darat.
b.       Secara fisik dan biologis, habitat air tawar merupakan perantara habitat lat dan darat.
c.        Kadar garamnya rendah, bahkan lebih rendah jika dibandingkan dengan kadar garam tubuh organisme.
2)       Habitat Flora Air Laut
Kadar garam antara laut yang satu dengan laut yang lain tidak sama. Kadar garam laut yang tinggi terletak di daerah tropika, sedangkan kadar garam yang rendah terdapat di daerah yang jauh dari khatulistiwa. Kadar garam sangat berpengaruh terhadap keseimbangan air dan organisme yang hidup di laut.
Berdasarkan intensitas sinar matahari, habitat laut dibagi dua sebagai berikut.
a.       Habitat fotik, yaitu daerah yang mendatkan sinar matahari, terdapat di daerah pasang surut, neritik, dan litoral.
b.       Habitat afotik, yaitu daerah yang kurang atau tidak mendapatkan sinar matahari.
Pada perbatasan antara darat dan laut terdapat dua habitat flora, yaitu.
a)       Habitat Hutan Pantai, merupakan daerah rawa yang berbatasan dengan laut.
b)       Habitat tumbuhan pesisir, memiliki beberapa jenis tumbuhan seperti tumbuhan ketapang, butun, dadap, blastru, beluntas, gelang laut, rumput-rumputan, dan klumung.
 
B.       JENIS DAN PERSEBARAN FAUNA DI DUNIA
Fauna tersebar pada permukaan bumi didukug oleh kemampuan mobilitasnya. Hewan suatu daerah dapat melakukan migrasi ke daerah lain. Terdapat pula factor-faktor penghambat migrasi seperti ikim dan factor fisiografis, misalnya gurun, pegunungan, dan samudera. Oleh karena itu kadang-kadang terdapat pulau yang mempunyai fauna endemik, yaitu tidak terdapat di tempat lain.
Menurut Alfred Russel Wallace, permukaan bumi dapat dibagi menjadi enam kawasan persebaran fauna. Keenam kawasan tersebut adalah sebagai berikut.
1.       Oriental
Persebarannya meliputi wilayah Asia Selatan, dan Tenggara serta pulau-pulaunya. Berbagai jenis mamalia banyak terdapat di wilayah ini. Harimau dan badak bercula satu merupakan hewan spesifik di wilayah ini. Hewan lainnya yang juga ditemukan di wilayah iniu antara lain gajah, siamang, orang utan, kera, tapir, antelop, menjangan, dan babi rusa.
2.       Paleartik
Persebarannya meliputi wilayah Eurasia mulai dari daerah dekat kutub utara sampai Pegunungan Himalaya, mulai dari Inggris sampai Jepang. Jenis fauna di wilayah ini bervariasi karena kondisi lingkungan alam juga bervariasi. Jenis fauna spesifik yang ditemukan di wilayah ini adalah biso, kucing kutub, dan tikus air. Hewan lainnya yang juga ditemukan di wilayah ini antara lain rusa kutub, keledai liar, kambing marcopolo, beruang kutub, dan landak.
3.       Neotropik
Persebarannya ,eliputi wilayah Meksiko Selatan, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Jenis fauna spesifik yang ditemukan di wilayah ini adalah treggiling. Fauna lainnya yang juga ditemukan di wilayah ini adalah menjangan, babi, antelop, kuda, tapir, dan kera hidung merah.
4.       Australian
Persebarannya meliputi wilayah Australia, Selandia Baru, Papua, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya. Hewan spesifik di daerah ini antara lain hewan berkantung (marsupial) seperti kanguru, kiwi, dan burung cendrawasih. Hewan lainnya yang juga terdapat di wilayah ini antara lain kura-kura, buaya, katak, trenggiling, koala, tikus, kelelawar, kasuari.
5.       Neartik
Persebarannya meliputi wilayah Amerika Utara dan Greenland. Hewan spesifik di wilayah ini adalah ayam kalkun. Hewan lainnya antara lain bison, muskox, caribau, kambing gunung.
6.       Ethiopian
Persebarannya meiluti wilayah Afrika sebelah selatan, gurun Sahara, Madagaskar, dan Jazirah Arab Selatan. Jenis fauna yang khas di wilayah ini adalah zebra, okapi, jerapah, antelop, unta, dan badak Afrika. Selain itu terdapat pula junis yang lain seperti gorilla, babon, lemur, dan simpanse. Dijumpai pula seperti singa, gajah, yang merupakan jenis fauna Oriental.

C.       Persebaran Flora dan fauna di Indonesia
Keanekaragaman flora Indonesia adalah merupakan sumber daya hayati. Jumlah dan jenis flora Indonesia sangat banyak. Indonesia disebutkan memiliki sumber daya hayati tertinggi (megabiodiversity) di dunia. Hal itu disebabkan letak Indonesia yang berada di daerah tropis, di antara benua Asia dan  Australia, dan merupakan negara kepulauan. Lebih dari 10 % jenis makhluk hidup di dunia ditemukan di Indonesia. Dari 8.000 jenis reptilia, 25 % di antaranya ditemukan di Indonesia. 10 % dari jenis bunga di dunia, 12 % dari jenis spesies mamalia, 17 % dari jenis burung, dan 25 % dari jenis ikan di dunia. Lumut dan ganggang 35.000 jenis dan tidak kurang 40 % jenis ini bersifat endemic. Maksudnya jenis tersebut hanya terdapat di Indonesia. Dari semua suku tumbuhan yang ada yang cukup banyak adalah jenis Anggrek (Orchidaceae), meranti-merantian, kacang-kacangan, dan jambu-jambuan.
Jenis Flora di Indonesia antara lain.
a.       Flora Indonesia Bagian Barat/ Flora Paparan Sunda/ Flora Asiatis
Daerah persebaran flora Asiatis meliputi wilayah Pulau Sumatra, jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau di sekitarnya. Flora Asiatis dibedakan atas beberapa jenis, yaitu.
1)       Flora Sumatra
Flora Sumatra secara berturut-turut mulai dari pantai Timur berupa hutan bakau, hutan gambut, dan hutan rawa air tawar. Adapun di bagian tengah dan barat berupa hutan hujan tropis. Flora khas Sumatra di antaranya 
·          Pohon kamper, tersebar di daerah Nangroe Aceh Darussalam dan Sumatra Utara.
·          Bunga Raffles, tersebar di daerah Sumatra Selatan, dan Bengkulu.
2)       Flora Jawa dan Kalimantan
Karakteristk flora Jawa dan Kalimantan dicirikan oleh jenis flora dari arah pantai ke bagian tengah tidak jauh berbeda dengan flora Sumtra yaitu berupa hutan bakau, hutan gambut, hutan musim, dan hutan hujan tropis. Flora khas di daerah ini adalah.
·          Jati, tersebar di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
·          Tenggaring, tanaman sejenis rambutan yang rasanya agak masam atau tidak semanis rambutan. Tumbuhan ini tersebar di seluruh Kalimantan.
·          Kayu Ulin, sejenis kayu yang tinggi dan sangat kuat. Tersebar di hampir seluruh Kalimantan.
·          Kasturi, tanaman sejenis mangga yang buahnya harumn dan manis, tersebar di Kalimantan Selatan, dan beberapa daerah lainnya.
b.       Flora Indonesia Bagian Timur / Flora paparan Sahul / Flora Australis
Wilayah Indonesia bagian timur termasuk iklim Aw. Jenis flora di daerah ini sama dengan jenis flora di daerah Australia, karena sebelum zaman glacial Indonesia Timur satu daratan dengan Australia. Terdaat beberapa jenis kayu antara lain kayu besi, cemara, kenari hitam, merbau darat, merbau pantai. pohon rasamala, eucalyptus (kayu putih). Juga terdapat jenis Pometia pinnata (motea) yang jenisnya adalah sagu, nipah, dan mangrove di daerah pantai.
c.       Flora Indonesia Bagian Tengah / Flora Peralihan
Daerah persebarannya meliputi Pulau Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara. Flora khas daerah peralihan di antaranya seperti kayu hitam atau besi (eboni), kayu rima, kayu cendana, sabana, dan anggrek.
Jenis Fauna di Indonesia antara lain.
a.       Fauna Indonesia Bagian Barat/ Fauna Paparan Sunda/ Fauna Asiatis
Di Indonesia barat, terdapat hewan-hewan yang mirip dengan hewan di daerah Asia. Ciri-ciri fauna di Indonesia barat adalah  :
-          Tidak ada binatang berkantung
-          Bintang menyusui besar-besar
-          Banyak terdapat bermacam-macam jenis kera
-          Banyak terdapat jenis ikan air tawar
-          Jenis burung berwarna relatif sedikit jumlahnya
Persebaran fauna di Indonesia Barat meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Beberapa fauna yang ada di Indonesia Barat adalah  :
1.       Harimau yang ada di Bali, Jawa, dan Sumatera
2.       Banteng yang ada di Baluran Jawa Timur
3.       Gajah di Sumatera
4.       Orang Hutan (mawas) terdapat di Sumatera dan Laimantan
5.       Siamang (kera berwarna hitam dan tidak berekor) di Sumatera dan Kalimantan
6.       Tapir di Sumatera
7.       Kerbau Liar di Sumatera
8.       Badak di Sumatera dan Jawa
9.       Ikan Pesut di Sungai Mahakam Kalimantan Timur
10.    Kijang di Sumatera, Jawa, dan Bali
11.    Buaya di Sumatera dan Kalimantan.
12.    Macan Tutul di Jawa
13.    Beruang Madu di Sumatera dan Kalimantan
14.    Bekantan (monyet berhidung mancung dan warna terang) di Kalimantan
15.    Elang Jawa
16.    Merak di Jawa
17.    Rangkong di Sumatera dan Kalimantan
18.    Curik Bali di Bali
19.    Trenggiling
20.    Penyu Hijau di Jawa dan Bali
Batas fauna Asiatis dengan fauna peralihan (tengah) disebut garis Wallacea.
b.       Fauna Indonesia Bagian Timur/ Fauna Paparan Sahul/ Fauna Australis
Di Indonesia timur, terdapat hewan-hewan yang mirip dengan hewan di daerah Australia. Ciri-ciri fauna di Indonesia timur adalah  :
-          Banyak binatang berkantung
-          Bintang menyusui kecil-kecil
-          Tidak banyak terdapat jenis ikan air tawar
-          Tidak banyak terdapat bermacam-macam jenis kera
-          Jenis burung berwarna banyak jumlahnya
Persebaran fauna di Indonesia Timur meliputi Papua dan Kepulauan Aru. Beberapa fauna yang ada di Indonesia timur adalah  :
1.       Kanguru Pohon terdapat di Papua
2.       Tikus berkantong dan musang berkantong, terdapat di Maluku dan Papua
3.       Burung Kasuari terdapat di Papua, Kepulauan Aru, dan Pulau Seram
4.       Burung Cendrawasih terdapat di Papua dan Kepulauan Aru
5.       Burung Kakatua Berjambul merah dan putih terdapat di Maluku
6.       Wallaby terdapat di Papua
7.       Landak Papua terdapat di Papua
8.       Kuskus terdapat di Papua
Batas fauna Australis dengan fauna peralihan (tengah) disebut garis Weber.
c.       Fauna Indonesia Bagian Tengah atau Peralihan
Hewan-hewan di Indonesia tengah adalah campuran dari fauna Indonesia barat dan timur. Di wilayah inilah terdapat hewan-hewan khas Indonesia, antara lain sebagai berikut.
1.       Komodo terdapat Di Pulau Komodo
2.       Anoa (sejenis kerbau tapi kecil) ada di Sulawesi
3.       Babi rusa terdapat di Sulawesi
4.       Krabuku (Tarsius) monyet terkecil di Dunia ada di Sulawesi
5.       Maleo terdapat di Sulawesi dan Kepulauan Sangihe
D.       Hutan di Indonesia
Jenis hutan dapat dibedakan menjadai berikut.
1.       Menurut Fungsinya
Menurut fungsinya, hutan dibedakan menjadi empat jenis, yaitu.
a.       Hutan Lindung berfungsi untuk melindungi kelestarian tanah dan air.
b.       Hutan Suaka alam berfungsi untuk melindungi jenis tumbuhan dan ekosistem tertentu (disebut cagar alam) dan hewan tertentu (suaka margasatwa).
c.        Hutan Produksi berfungsi untuk diambil hasilnya.
d.       Hutan Wisata dimanfaatkan untuk tempat rekreasi
2.       Menurut Jenis Pohonnya
a.       Hutan Homogen, yaitu hutan yang memiliki tanaman sejenis seperti hutan jati, hutan cemara, dll.
b.       Hutan Heterogen, yaitu hutan yang memiliki berbagai jenis tanaman.
3.       Menurut Cara Terjadinya
a.       Hutan Alami, yaitu hutan yang terjadi secara alami.
b.       Hutan Buatan, yaitu hutan yang dibuat oleh manusia.
4.       Jenis hutan yang lain seperti,
a.       Hutan bakau (mangrove), jenis hutan ini ada di tepi pantai dalam kondisi air payau sampai asin. Berfungsi untuk menahan abrasi.
b.       Hutan rawa Gambut

E.       Kerusakan Flora dan Fauna
Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan kerusakan flora dan fauna.
a.       Berkurangnya luas lahan
b.       Kerusakan lahan, misalnya kerusakan hutan
c.        Eksploitasi atau penggunaan yang berlebihan
d.       Penggunaan teknologi yang tidak sesuai dengan keadaan lingkungan
e.       Pencemaran
f.         Perburuan liar
g.       Penggunaan pestisida dan herbisida yang berlebihan
h.       Penggunaan pupuk buatan

F.        Dampak Kerusakan Flora dan Fauna Bagi Kehidupan manusia
a.       Ancaman terhadap ketersediaan bahan pangan dan obat-obatan
b.       Penurunan jumlah plasma nutfah (sifat genetic suatu populasi
c.        Ekosistem tidak seimbang
d.       Menurunnya Kualitas Kesehatan
e.       Hilangnya kesuburan tanah
f.         Putusnya daur kehidupan

G.       Upaya Pelestarian Flora dan Fauna
Pengawetan jernis flora dan fauna dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya.
·          Dibentuk polisi khusus kehutanan untuk menjaga kelestarian hutan.
·          Penerangan lewat media cetak, elektronika, dan penyuluhan-penyuluhyan tentang pentingnya arti hutan.
·          Menghukum dengan seberat-beratnya para pelaku illegal logging.
·          Peningkatan sistem tebang pilih.
·          Kerjasama dengan masyarakat di daerah sekitar hutan untuk bersama-sama merawat dan mengelola hutan.
·          Konservasi sumber daya alam

H.       Persebaran Suaka Alam dan Suaka Margasatwa di Indonesia
Usaha pelestarian flora dan fauna di Indonesia, antara lain dengan cara konservasi sumber daya alam Langkah kebijakan yang ditempuh pemerintah Indonesia dalam konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut.
a.       Konservasi di dalam kawasan
b.       Konservasi di luar kawasan
c.        Pembangunan taman nasional
d.       Pembinaan cinta alam
e.       Penyuluhan konservasi SDA dan lingkungan hidup
f.         Pengembangan wisata alam
g.       Pengembangan sarana dan prasarana
h.       Monitoring dampak lingkungan
i.         Pembinaan hutan lindung
j.         Perlindungan dan pengamanan hutan
k.        Kerjasama dengan luar negeri
Sejak tahun 1981 dalam usaha mengikutsertakan masyarakat dalam program perlindungan alam, pemerintah memberikan poenghargaan yang disebut Kalpataru. Penghargaan itu diberikan setiap tahun kepeda para perintis, penyelamat, dan pengabdi lingkungan yang diberikan setiap tanggal 5 Juni bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.





0 komentar:

Posting Komentar

NONTON TV

LATIHAN TRY OUT ANTROPOLOGI